Rabu, 29 Februari 2012

Hongkong- Macau ( 1 )

hongkong

Sebelum ke Macau, kami dari Penang memang memilih penerbangan ke Hongkong,krn tak tersedia penerbangan langsung ke Macau, dari Penang. Yah tak apalah, kami pikir yg penting naruh badan dulu alias nginep di Hongkong setelah terbang selama 4 jam dari Penang, disambung bis airport. Bis airport no A 21 ini memang bis khusus yg mengantar semua penumpang dr bandara ke arah Kowloon, kalo kita lihat peta Hongkong, wilayahnya terbagi 3 kepulauan besar (Lantau Island, tempat Airport Hongkong berada, wisata Disney juga Ngong Ping; Hong Kong Island, perkantoran, bisnis dan hotel berada; yg ketiga adalah tujuan hotel kami berada, Kowloon/ New territories), berhubung hotel kami di Tsim Sha Tsui, maka kami memilih bis tersebut, bayarnya hanya @HKD$ 33 / orang, bisnya lega, ada tingkat 2 , kami memilih di lantai bawah, karena ingin mengawasi barang kami di bagasi, oya bagasinya di tengah2 bis, dibuat rel2 besi bertumpuk, jd kami tinggal meletakkan koper kami di situ, kami hanya menunggu bis itu selama 15 menit, sudah ada, bisnya ber AC, lega, tempat duduknya nyaman, bersih dan kebetulan kami langsung dpt tempat duduk. Malam sudah menjelang, pukul 8.30 lebih, kami mulai kelaparan, untung kami membeli camilan dari Penang, juga kue dr Indonesia, hm..lumayan utk ganjal perut...
suasana bandara Hongkong International airport yg amat sangat besar itu...
Kamar Guest house Yiu Fai dan kamar mandinya, sempit tapi bersih..

Sungguh senang liat pemandangan di luar bis, apalagi mulai menyeberang pulau, ke arah Kowloon, bener2 kelihatan lampu2 sepanjang perkotaan di kowloon, daerah ini memang lebih padat, banyak mall dan hotel berhimpitan, begitu masuk Nathan Road, kami mulai memperhatikan rambu di sekitar kanan kiri jalan, karena hotel kami, Yiu Fai terletak di deretan jalan yg panjangggg ini...hampir aja kebablasan, kami berhenti di dekat Chunking mansion, bangunan kuno di mana ada hotel murah di atasnya plus resto (kebanyakan halal, ala India), kami begitu turun dr bis, sudah datang pria2 berwajah etnis India yg menawari kami kamar hotel, krn melihat kami menjinjing koper+ransel...tapi no..no..kami sudah pesan Yiu fai jauh hari krn kami ngga mau kehabisan kamar. Kami hanya pesan melalui email, memberi uang muka HKD$ 400, untuk 5 malam, hm...begitu sederhana dan mudahnya kami pesan hotel di sana, sama seperti yg di Macau, kami malah tidak diminta uang muka, hanya nomor pemesanan yg tertera di email, jadi kami tinggal bawa cetakan email tersebut ke hotel ybs.
Kami hanya berjalan kurang lebig 10 menit, sampailah kami ke Golden crown Court, kami naik lift (sebelumnya bertanya kepada seorang yg kayaknya seperti oenjaga keamanan gedung tersebut, bapak yg amatgemuk dan tdk mengerti bahasa Inggris, tp dengan bbrp kali bialng Yiu Fai hotel, dia manggut2 dan bicara bahasanya, trus menunjuk ke lift, 6 jarinya dia angkat (oh..lantai 6), eh ya jangan bayangkan gedung Golden Crown Court ini besar, pintunya saja kecil cuma lebar 3 meter, di Hongkong tanah mahal banget jadi semua bangunan hotel (yg murah spt kami pilih) harus berimpitan dengan bangunan mal dan toko kecil lain ...hotel ini kami pilih stlh kami baca rekomen dari buka mbak Claudia, yg dia pilih sebagai penginapannya, katanya, murah, bersih dan pelayanannya bagus...Mr. Raymond juga bisa berbahasa Inggris, shg kami mudah utk menulis email /dapat balasannya. 
Setelah mencari2 ruang bertuliskan Yiu fai Guest house...kami hanya menjumpai tulisan tempelan kecil yg menunjuk ke arah reception Yiu Fai is here plus tanda panah, wah...jangan2...tapi begitu kami ketemu Mr. Raymond yg ramah, kami lega tyt pesanan kami udah oke, kamar sudah siap dan kami diantar lewat lift utk koper, sebagian kami lewat tangga, krn lift sangat kecil, kami turun satu lantai, ke kamar kami yg bersebelahan dg ruang resepsionis sebenarnya, ...hm cukup nyaman kamar kami, bersih, hanya interiornya agak kuno, tapi ngga masalah, ada teko utk pemanas air, air hangat 24 jam dan tv kecil, ranjangnya emang sempit, tp cukup utk kami org indo yg lumayan kecil ini (wah kalo org bule, mana cukup, ya...aplg yg gendut...hehe).

ini foto gedung Golden Crown Court, letaknya di sebelah bank SCB. di antara toko2 jam, perhiasan dan ada toko souvenir lengkap banget tapi agak mahal di sebelah selatan.
Kami lgsg bayar utk 2 malam, dan kami menaruh koper dg lega...kami keluar lagi utk makan malam. wow...agak dingin juga anginnya, untung baju kami sudah cukup melindungi, kami jalan2 sepanjang nathan road, hanya sekitar hotel, kami mencari Seven 11 mini market, ketemu juga, agak belok, ada makanan yg bisa kami hangatkan di microwave mereka, jd kami beli nasi kari sapi dan mi instant, kayaknya yg kelaparan hanya aq dan ari nih, aq makan mi kuah instant dalam hotel, ari makan nasi kari yg tyt porsinya gedhe...hehe...lumayan sih rasanya, mungkin krn laper...


Kami mandi dan beristirahat utk persiapan besok, kami harus check out sebelum jam 8 supaya bisa ke Macau tdk terlalu siang...hmmm..tidur pulassss....

Macau

Pukul 8.30 kami berangkat dg berbekal ransel dan tas secukupnya, kami berencana menginap semalam saja di Macau, jadi berangkatlah kami dg hati senang...hm..hawa dingin menyergap, begitu kami berjalan di luar, menyusuri Nathan Road, menuju ke arah terminal Ferry. Pagi sebelum kami berangkat, kami ditawari oleh penjaga guest house yg lumayan modis dan ramah itu, sayang dia kurang bisa bhs Inggris, kami hanya menunjuk peta, akan pergi ke Macau, dia tyt menawari tiket pp ferry Hongkong- Macau by Turbo Jet Cotai, kami lgsg tertarik karena harga pp hanya 480 HKD utk berempat, tapi begitu di perjalanan kami baru inget kalo kami salah beli tiket, karena jurusan yg seharusnya kami ambil bukan ke Cotai, tapi yg First Ferry, arah langsung ke sekitar hotel Grand Lisboa sehingga dekat dengan hotel kami. Tapi tak apalah, namanya petualang sejati, hrs maju terus meskipun ada perubahan arah, hihi..
Pemandangan China Ferry terminal dr Harbour city mall

tiket Ferry Hongkong- Macau

Kami berangkat dr terminal ferry di dalam Harbour city mall , mall lumayan luas yg di dalamnya ada terminal ferry besar juga..hm..bener2 Hongkong ini ahlinya memanfaatkan semua jengkal ruangan, hingga terminal ferry bisa digabung dg mall, sampai kami tersesat berputar2 di dalamnya dan keluar lagi, ternyata salah pintu...pantes ga ketemu. Akhirnya di lantai 1 kami menemukan terminal ferry-nya harus menukar tiket kami dg tiket yg sebenarnya, kami menunggu 1,5 jam sambil berputar2 di sekitar mall itu, lumayan menarik isi toko2nya, agak mahal, jd ya kami window shopping aja, sambil mejeng foto lagi..(narsis di mana2)...(bersambung)

Hongkong- Macau ( 2 )

Siang itu akhirnya kapal Ferry kami diberangkatkan, setelah kami mendapat tempat duduk di samping jendela, tapi sayang jendelanya ditempelin semacam stiker utk membuat "blur" pemandangan di luar, perjalanan memakan waktu 60 menit , ferrynya nyaman banget, modern, ada majalah disediakan di tiap bangkunya, ber AC dan semua orang dapat memesan minuman di atas kapal ferry (ada mini bar dan cafe di dalamnya). sebenarnya ada dek di atas yg bisa utk melihat pemandangan di luar, tp sayang dek itu tertutup utk semua penumpang, mungkin krn cuaca tdk bersahabat (berkabut dan gerimis) maka aksesnya ditutup...aq dan Ari melihat pemandangan dari jendela depan saja, sambil berdiri, tp tdk ada pemandangan menarik krn kabutnya semakin tebal dan gerimis makin banyak juga..akhirnya kami kembali ke tempat duduk dan mencoba tidur...
Ada pertunjukan di tv layar datar, tp sayang isinya cuma promo masing2 hotel (terutama hotel The Venetian dan hotel besar lain, ttg kasino dan pertunjukan di dalam hotel itu).
Kami tiba dg selamat di Macau, begitu turun, suhu dingin menyergap, angin juga agak kencang, terminal ferry Maritimo ini terletak di Taipa, ujung selatan dr Macau, jadi kami harus mencari bis menuju ke kota di daerah utara, hotel kami dekat dg hotel Grand Lisboa. Wah ternyata meskipun banyak peta wisata di pintu keluar (proses imigrasi berlangsung cepat dan nyaman), kami kudu bertanya sana sini utk mengetahui shuttle bis yg ke arah Grand Lisboa. Wah, untungnya dalam 20 menit, datang shuttle bis (gratis...!) itu, kami lgsg naik dan menikmati perjalanan menjelang sore. Kami turun stlh kurang lebih 30-40 menit bis berjalan, di hotel Lisboa..ups kami keliru mengambil jalan, untung Nila, temen kami bawa peta petunjuk ke arah hotel dan peta dari internet. Di Macau jarang ada org bisa berbahasa Inggris, jd jangan harap kita mudah bertanya sana sini...Ok tak apalah yg penting ketemu hotel Grand Lisboa yg besaaar itu  dengan bulatan bundar di tengah dan mosaik ornamentnya paling ramai, keemasan...
Hotel kami (tepatnya guest house, karena mungil, dilihat di website di internet) New Nam Pan dekat sekali dg Circle K, ada tulisan kecil di atas, Nam Pan hotel...hmm naik 3 lantai dg tangga beton curam serta karpet lusuh, kami tidak berharap banyak dr guest house ini. Kami menemui penjaga hotelnya yg perempuan muda sepertinya dari Filipina, dg aksen Inggris yg jelas/bagus, melihat namaku sebagai pemesan , dia pikir aq juga berkebangsaan Filipina, tp aq menggeleng dan bilang, "We are from indonesia" dia hanya berkomen, 
"Oooh,..OK" :)
Kami check in jam 12.30 dan membayar HKD 780 (sekamar ber4), plus deposit kunci HKD 100 (returnable). Kamarnya lumayan gedhe, dengan ranjang yg agak keras, tp ternyata setelah kami coba menaruh badan, tdk terlalu keras, hm..aneh bau kamarnya agak lembab, tapi cukup bersih, ada selimut, kamar mandi dg air panas, ruangan ber AC (sengaja tdk kami nyalakan krn masih dingin), lumayanlah utk sekedar tidur, toh hy bbrp jam.

 Setelah menaruh tas dan sekedar merapikan diri, sementara 2 temanku sholat, kami siap berangkat lagi, menuju Senado Square dan Ruin's of St. Paul, bangunan ikon Macau...kalo sempet kami juga akan ke A Ma Temple, baru berlanjut ke hotel mewah The Venetian dan City of Dreams.
Di sepanjang jalan kami melihat gedung2 kuno peninggalan jaman penjajahan portugis berdampingan dg toko/gedung modern, tapi suasananya tetap khas Macau, campuran budaya lokal dan Portugis. Jalan trotoarnya rapi semua, ada mosaik batu2 warna krem yg disusun dg pola tt yang membuat jalannya jadi berseni dan enak dilihat...wow..deretan toko juga berjejer rapi, banyak turis dari segala penjuru bangsa, jd pejalan kaki juga memenuhi sepanjang jalan ini.Bbangunan semua megah, bersih, campuran arsitektur Portugis dan lokal, dengan warna warni yg amat enak dilihat mata...hmmm..sungguh khas Macau. Kami sebelumnya mengisi perut di Mc Donalds, krn sudah sangat kelaparan, kami semua pesan burger+kentang, dalam sekejab habisss (hehe laper plus dingin, jd porsinya bener2 di luar kebiasaan kami).


sepanjang jalan menuju Ruin St. Paul

Ruin's of st. Paul yg terkenal itu...

Halaman belakang dr reruntuhan Ruin's of St. Paul
 Lewat jalan di belakang kami, sedikit berkelok, tapi ada petunjuk mengikuti saja arahnya, kami menemui toko oleh2, souvenir, makanan khas Macau, toko makanan terkenal seperti Pastelaria Koi kei, bbrp toko makanan yg menjual kue khas Macau, yaitu egg tart, hmm..dari baunya jadi kami pengen beli, berhubung masih kenyang,  kami pengen ambil foto dulu ke Ruin's of St. Paul, setelah berjalan 20-30 menit sambil cuci mata dan foto, kami sampai ke bangunan reruntuhan gereja tsb...WOW...indah banget ternyata, kami ambil foto sepuasnya, gerimis makin tebal saat kami naik ke bagian belakang bangunan itu, tp tidak menghalangi kami untuk tetap berfoto sambil mengagumi pemandangan dari atas, begitu padat tapi indah...mungkin karena perpaduan arsitek kuno dan modernnya unik..
Toko kue Pastelaria Koi Kei (ada 2 toko  di sepjg jalan ini )
Kalau tidak diburu waktu, kami pengennya jalan2 di sekitar St. Paul, tapi waktu tidak memungkinkan, kami terus mencari souvenir khas Macau di jalan tersebut, ada banyak pilihan, toko besar biasanya lebih lengkap tapi mahal, begitu lebih jauh berjalan, ada toko kecil yg menawarkan harga jauh lebih murah, temen2 pada beli gantungan kunci dan magnet Macau, aq hanya beli 1 karena modelnya biasa aja, yg bagus sebenarnya miniatur Ruin's of St. Paul, dari logam, tp harganya mahal, aq batal membelinya, ada juga miniatur Macau Tower, wah...harganya 50 MOP (Macau pacatas. yg nilainya hampir sama dg 50 HKD )..wah ga jadi deh..kami mampir ke Pastelaria Koi Kei, toko oleh2 makanan khas Macau yg terkenal. Di terasnya banyak tersedia macam2 dendeng babi, ada yg seratnya halus, empuk, ada yg agak keras, semuanya bercita rasa agak manis, aq beli bbrp ons utk ortu, temen2 mencicip semacam kacang dan kue2nya, tapi aq kurang tertarik krn pernah mencicip kue almondnya yg terkenal, kurang begitu suka, kata Ari yg terenak kue sejenis enting2 kacang karamelnya. 


Waktunya utk beranjak dari sini, kami jalan lagi mencari staisun bis terdekat, ada beberapa bis, yg kami tidak tahu dia lewat mana saja, jadi kami hanya mengandalkan rute yg dicatat Nila dr internet, kami ambil bis jalur 2 ternyata salah, kami tidak menuju A Ma Temple, jadi kami kembali lagi mencari shuttle bis ke Venetian, kami harus mengejar waktu utk dapat ke sana segera...Kami naik bis lagi ke arah Macau Ferry terminal, ada bbrp bis yg masih lewat (thanks God..! menurut info yg kami kumpulkan, jam terakhir shuttle bis itu sekitar jam 6) kami menuju ke Venetian hotel ...yesss...
Bis shuttle Venetian, yg telah mengantar kami di lobbynya
Kami tiba agak kemalaman di Venetian, kami cepat2 menuju hotel City of Dreams di dekatnya, kami ingin menonton pertunjukan " The House of Dancing water " , tapi sayang di hari itu ternyata tdk ada jadwalnya (ohhhh..kecewa banget karena jadwal di internet ada, di kenyataan beda) yah...sudahlah ,jd daripada kecele, kami menonton Bubble show / Dragon Treasure show (dulu gratis, sekarang bayar 50 MOP), hampir juga gagal tapi dg bantuan seorang petugas yg baik hati, akhirnya kami bisa masuk dan melihat sekitar 30 menit, semacam dongeng ttg Dragon di suatu negri, pertunjukan 3 dimensi, karena dimainkan di kubah bulat, dg efek suara dan cahaya, sehingga lumayan menghibur. Tapi menurutku harganya agak kemahalan utk pertunjukan semacam itu. 
Dragon Treasure show
Di hotel City of Dreams ada deretan toko2 bermerk dan bbrp spot menarik untuk sekedar duduk, kami berfoto sebentar di sepanjang koridor toko2 itu dan di dekat pintu Casinonya, sayang kami tdk boleh masuk, jadi ya sudahlah memang niat kami tidak utk berjudi,hehe...
lobby hotel Venetian


Bagian depan hotel Venetian

Hotel Venetian memang  besar dan megah

Lihat langit2 buatan di the Venetian
Yang menarik di hotel Venetian, kami dg bebas berfoto di sepanjang lobbynya yg megah dan mewah, dg gaya bangunan ala Italia, jadi memang dibangun suasana seperti benar2 di Venesia, termasuk gondola dengan aliran sungai buatan yg tentu saja, jernih, atapnya dipenuhi sorotan lampu dan dekor  sehingga kami merasa ini seolah2 masih siang hari... Kalau kami memang hanya ingin berfoto, naik gondola bukan pengalaman yang ingin kami ambil, jadi hanya berfoto dari atasnya saja kami sudah puas, kalo berniat naik gondola, dg diiringi nyanyian pengemudinya (salah satunya ada yg ganteng dan bersuara emas, hm...tp malu difoto :) cukup bayar 110 MOP utk satu putaran pendek. Kasinonya sangat menarik karena boleh dimasuki siapa saja, bahkan kami yg berbaju biasa saja, begitu luas dan ramai, pantes saja Macau jadi kaya, dg banyak turis yg main judi dan menginap, serta wisatanya yg dikemas rapi, tidak heran...Tapi inget kalo masuk kasino, tidak boleh ambil foto, banyak penjaga/semacam satpam yg berkeliling, mungkin juga mengawasi turis yg mau berfoto kayak kami ini.. Ari ingin banget berfoto dekat mesin Jackpot, tapi kami larang daripada diusir sih ya...
Lnatai 1 di atas Kasino hotel Venetian

Menunggu Water fountain show di Wynn Hotel
 Setelah kecapean, kami segera bersiap keluar dr hotel ini, menuju Wynn Hotel, tampat kami menonton water fountain show, semacam pertunjukan tarian air mancur di taman depan hotel Wynn, sambil menikmati lampu2 hotel sekitarnya yg indah banget utk dilewatkan, semakin komplit aja hari kami di Macau, naik taxi dari Venetian ke Wymm hotel hanya 19 MOP, cukuplah irit tuk kami bagi berempat. Kami tidur dg pulas di Nam Pan hotel, meskipun tempat tidurnya keras tp ternyata nyaman juga utk tidur, thanks God...

Selasa, 28 Februari 2012

Jakarta - Penang

28/02/12

Jakarta

Perjalanan kami dimulai dari ide teman2 serta hasil perjalanan kakak aq dan sebuah buku berjudul " 2 juta Keliling Macau, Hongkong & Shenzhen" oleh Claudia Kaunang  , tanpa buku itu dan petunjuk peta serta data dari kakak aq, semua ini tidak mungkin terwujud...
Kami mulai hunting tiket Air Asia sekitar bulan September 2011, dan ternyata meski kami tdk dapat harga termurahpun,  kami tetap dapat yang cukup murah deh...Total yang kami keluarkan hanya sekitar 2,6 juta pp ...Lumayan murah kan...utk jalur penerbangan Jakarta- Penang- Hong Kong- Penang- Jakarta.

Hari pertama ini kami mulai dengan persiapan packing selama 1 minggu, bahkan ada bbrp teman kami sdh mulai beli perlengkapan winter (musim di Hong kong sih sebenarnya di akhir Februari sudah mulai memasuki Spring), tapi dr data di internet yg kami dapat, temperatur bisa berkisar antara 12- 19 celcius ...hmm cukup dingin buat kami, jadi kami persiapan aja kaus kaki lebih dari 5 pasang, sepatu kets yg biasa utk berolah raga aerobik dan tas ransel kecil serta koper agak besar , jaket agak tebal yg tdk menyerap air, baju rangkap utk berjaga2 jika dingin..kami sengaja tdk bawa baju banyak, krn kami bermaksud belanja di sana ( Hong Kong gitu loh....tempat shopping terbagus, terlengkap, kata teman2 dan kakak).
Akhirnya kami berangkat juga dg mata agak berat, pukul 3.30 dini hari kami sudah siap di terminal 3 bandara Sukarno-Hatta, taxi yg mengantar cukup cepat krn lalu lintas sepiii...

Kami berkumpul di pintu masuk, oya...kami hanya ber4, cewek semua, penyuka jalan2 semua, penyuka hal baru dan baru kali ini kami pergi ke luar negri tanpa biro tour, alias backpacker, bahasa kerennya...keren apanya, itu kan istilah utk jalan2 dengan biaya sehemat mungkin,hehe.....
Melewati imigrasi bandara, lancar2 saja, meskipun pintu imigrasi dibuka agak telat, kami kuatir aja kalo terlambat, tyt baik2 saja, ada satu kawan kami, Ari yg agak lama ditanyain ini itu, tyt sebabnya di paspornya lupa dicantumin pekerjaan, jadi dia dikira anak kecil (abis wajahnya kayak anak SMP sih, padahal dosen,hehe...)

Penang- Malaysia

Pesawat Air Asia berangkat tepat waktu pukul 05.00 pagi, langit masih gelap, karena ngantuk kami tertidur semua hingga tiba di bandara Penang, Malaysia . Kebetulan bandaranya lagi renov, jadi agak sempit, okelah yang penting kami agak lapar nih, makan apa ya setelah ini...
Kami langsung ke agen taxi di pintu keluar bandara, kami minta diantar ke George Town,(biaya taxi MYR 44,75)  bagian dari Penang yg sering dikunjungi turis2, kami minta di drop di tempat makan sekitar itu, eh..tyt kami di drop di terminal bis kecil (yg rapi dan lumayan bersih), ngga taunya ada warung makan/ kedai kecil yg jual makanan khas seperti nasi lemak (@ 2RM sahaja, wow...) teh tarik (@1 RM) dan air mineral botol (sama deh @ 1 RM ), setelah sedikit diisi makanan itu( yg herannya murah dan cukup enak), kami siap melanjutkan perjalanan keliling Penang, hanya bermodal peta dr bandara tadi.
Kami menawar saja taxi yg terlihat, drivernya bisa berbahasa melayu dan English juga, lumayanlah kami pikir dia tawarkan 30 RM per jam, kami hanya punya waktu sekitar 4 jam saja, jadi kami oke saja, toh cuma ingin ambil foto di bbrp tempat di George Town, hmmm  ...
ini penampilan teh tariknya, seger karena panas2 sedangkan kami kedinginan dr dalam pesawat tadi....
Suasana kedai di terminal bis George Town, didatangi pekerja kantor sambil menunggu bis kota, makanan/ minumannya murah meriah, cukup enak...;)

Perjalanan kami lanjutkan dg taxi itu keliling George Town, sang driver yg fasih bahasa Melayu, mengantar kami ke Forth Cornwallis, semacam benteng yg dilestarikan dan dipermak sehingga rapi, tiket masuk @2 RM, kami cepat2 berfoto sekilas, krn kami takut juga drivernya bawa lari koper kami, hihi (repotnya karena transit, kami baru boleh memasukkan koper kami ke bagasi pesawat ke Hongkong bbrp jam sebelumnya, pdhl kami masih ingin keliling Penang pagi hingga siangnya, huh...tidak ada penitipan koper di bandara sih...)

suasana ferry terminal di George Town
Larangan di dalam kapal Ferry, ternyata dipatuhi krn dendanya cukup mahal / hukuman penjara

Nampang di Penang Bridge
Untungnya  si driver tyt jujur, dia berarti berpikiran maju, wisata utk negaranya harus maju, jd dia juga cukup menyadari utk menjadi supir yg jujur, tahu tempat2 wisata dan tahu tempat yg patut diambil foto oleh kami yg narsis ini...Kami menyeberang ferry (gratis loh) melalui Ferry Butterworth, akhirnya kami sampai ke seberang pulau, menuju Penang bird park (kami tdk masuk, selain terbatas waktu, juga agak mahal tarifnya @30 RM ).
Ini bbrp foto, yg pertama, kami ambil di tengah kota, trus yg kedua di ferry Pier George Town (semua tempat yg kami datangi, bersih, rapi, teratur..! Salut utk rakyat dan pemerintah yg memperhatikan wisatanya bener-bener...!!)
Di dalam ferry ada larangan merokok, dan dijalankan dg disiplin (lihat peraturan denda atau penjara jika ketahuan melanggar, cukup berat), foto ke-4 di tengah Penang Bridge ada ceruk kecil utk pengendara berhenti sejenak, jadi kami manfaatin utk foto2, hihi...narsis.com ...inilah formasi lengkap : kiri ke kanan Julia, Nala, Nila, Ari...ma kasih bapak driver udah mau dg sabar anterin kita muter2 Penang

Yang menarik kuliner setempat, kami diantar ke sebuah kompleks kecil dekat perkantoran/toko di tengah kota,  ditutup tenda besar, semacam food court, cukup ramai pengunjung , mungkin krn jam makan siang , kami memesan Car Kuey Teow (porsi kecil @3RM) yg cukup lezat krn bahan2nya segar (ada udang, cumi dan kerang loh di dalamnya, murah kaaan??), minumannya es lemon dan es barli (semacam biji2an putih yg rasanya cukup segar dan mengenyangkan @1,2 RM saja), hmmm..ma kasih sekali lagi driver baik itu mengantar kami makan siang di tempat yg cukup murah dan enak ini...kami suatu saat akan balik ke penang utk sekedar kuliner saja, enak, murah dan beragam menunya...!
Kami sampai di bandara tepat waktu, lgsg ke bagian imigrasi lagi, menunggu di ruang tunggu dan akhirnya...go to HONGKONG....!!horeee